dirottsaha
dirottsaha
sang your stories…
Skip to content

Simple Macaroni Schotel

Musim hujan, selain membawa berjuta kenangan dan menyebabkan kegalauan akut, juga menyebabkan datangnya rasa lapar sesuka dia. Walaupun barusan makan, namanya hujan ya, maunya mengunyah sesuatu yang hangat, yang bikin perut dan perasaan nyaman. *halah Masalahnya, memang maunya sih makan-makan sesuatu, tapi apa daya tak ada makanan. Kalau sudah begini, maunya bikin sesuatu. Nah, sayapun […]

in Recipes | 176 Words | Comment

Banana Cake Kukus

Hola! Ketemu lagi di DCP, yang mana kepanjangan dari “Dirottsaha Cake Project” 😀 Jadi gini, kemarin saya berkesempatan eksekusi salah satu cake kukus, dan hasilnya cukup menggembirakan. Karena rasanya enak dan wujudnya oke punya. Setelah suka gatot gatot kalo bikin kue, ini merupakan prestasi tersendiri buat saya hehehehe 😀 *lebay tapi gakpapah Jadi, beberapa waktu […]

in Recipes | 414 Words | Comment

Stop Judging #medium: Oct 13, 2015

Iya, stop judging other people. U’re not the God. Tapi sayangnya kita ini manusia dengan segala ke-sok-tahuannya, mengira dirinya lebih baik daripada sekitarnya, dan seenaknya menilai orang lain. Dan kadang kala kita menciptakan penilaian berdasarkan emosi semata. Karena manusia adalah makhluk subjektif. Jadi objektif itu sulit. Iya saya tahu itu. Apalagi dengan segala kaitan emosional […]

in Note | 300 Words | Comment

Catatan Mamap: Happy Sekolah #medium: Oct 7, 2015

Pulang mengantar Ai sekolah, dengan tenang dan bahagia. Alhamdulillah. Ya, agak lebay sedikit lah memang, tapi gapapa. Setelah segala proses yang cukup lama dan cukup membuat frustasi itu, akhirnya hari-hari mengantar ceria datang juga. Melihat Ai dadah-dadah mamap dengan hepi itu sudah sebuah pencapaian yang oke banget dalam tahap perkembangan dia, di umur empat tahunnya. […]

in Adventurer, Note | 332 Words | Comment

Catatan Mamap: Ai & Sekolah #medium: Aug 11, 2015

Senin, 3 Agustus 2015 — hari pertama Ai sekolah. Yay! Sudah 4tahun usianya sekarang, dan hari Senin tanggal 3 agustus 2015 ini adalah hari pertamanya masuk sekolah. Masih ditunggui, tapi alhamdulillah mau aktif ikut kegiatan, mau menjawab waktu ditanya. Cuma masih belum mau salim-salim sama bunda guru, kalo sama temennya sih mau. Temen juga ga masalah, membaur aja bisa […]

in Adventurer, Note | 450 Words | Comment

MUDIK! #medium: Aug 11, 2015

Lebaran kali ini kami mudik ke tempat mas suami tumbuh besar. Pergi ke rumah yangti dan kung. Formasinya: saya dan si Ai berangkat duluan bareng sama si om, kira-kira 10 hari sebelum hari H, sementara mas suami menyusul kemudian, biasalah namanya juga pegawai, menunggu jatah cuti. Kali ini Ai yang sudah 4 tahun sudah paham bahwa dia akan […]

in Note | 267 Words | Comment

2 is better then 1, eh? #medium: Jun 23, 2015

Saya dan suami tidak pernah berpisah. Alhamdulillah. Ini adalah hal yang pasti harus sangat amat disyukuri. Kami berdua memang tidak pernah berada dalam kondisi yang mengharuskan untuk berjalan sendiri-sendiri atau masing-masing. Belum pernah LDR. Dari jaman pacaran, sampai lulus kuliah pun kami masih satu kota, masih satu jalan kaliurang malah. Sampai kami punya Aila, menikah […]

in Note | 226 Words | Comment

Every mom has her own battle. #medium: May 15, 2015

Sejenak terhenti saat sedang scrolling newsfeed, melihat status salah seorang kawan yang kurang lebih merasa sedih saat ditengah pekerjaannya karena ingat anak dirumah yang paginya drama gak mau ditinggal kerja, kemudian ybs jadi merasa kurang memberi kasih sayang. Melihat ini saya bersyukur, 24/7 ada sama aila. Setiap waktu.Kemudian ada pula cerita kawan lain yang juga […]

in Note | 192 Words | Comment

Take Note #medium: May 9, 2015

Belakangan rumah selalu ramai pada jam 9–11. Rame anak-anak pada main. Saya jadi semacam host buat teman-teman sepermainan aila, dan rumah yang baru diberesin juga kembali berantakan. Namanya juga anak-anak, balita pula. Soal ini sih saya oke aja, gak papa, toh nanti bisa dibereskan lagi. Pernah membaca note seseorang soal ini, katanya “biarkanlah rumah berantakan […]

in Note | 297 Words | Comment

Brave #medium: May 9, 2015

Belakangan ini di kota tempat saya tinggal banyak berhembus berita yang kurang enak didengar. Ada beberapa kasus kematian mahasiswi yang tragis, dan penyebabnya adalah kehamilan yang tidak diinginkan. Mereka meregang nyawa, nyawanya sendiri dan nyawa janin yang dikandungnya. Lalu mengapa mereka memilih untuk diam dan mengakhiri hidup? Bukankah ada pihak lain yang bisa diajak bicara? […]

in Note | 291 Words | Comment

Post navigation

Recent Posts

  • LPRD: Sebuah Perjalanan
  • Miniset Buat Anakku
  • 33
  • Right
  • Catatan MPASI Aya

Archives

  • April 2021
  • October 2020
  • December 2019
  • July 2019
  • February 2019
  • January 2019
  • November 2018
  • October 2018
  • April 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • December 2017
  • November 2017
  • October 2017
  • September 2017
  • August 2017
  • July 2017
  • June 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • December 2016
  • November 2016
  • October 2016
  • August 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • May 2016
  • April 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • December 2015
  • November 2015

Categories

  • Adventurer
  • Drama Corner
  • Music Corner
  • Note
  • Random Thoughts
  • Recipes
  • Uncategorized

Recent Comments

  • Endang on Refluks Laringofaring
  • dirottsaha on Refluks Laringofaring
  • frans on Refluks Laringofaring
  • dirottsaha on LPRD: Sebuah Perjalanan
  • Ayuningtyas on LPRD: Sebuah Perjalanan
Independent Publisher empowered by WordPress