in Recipes

Sup Ayam Sereh

Musim hujan, bulan Desember, kata orang Jawa gedhe-gedhene sumber, yang mana terbukti hujannya betah banget. Kalau beberapa saat lalu di Jogja ini hujan biasanya datang jam 12 ke atas, ini bisa seharian gak mandeg loh. Betah.

Nah, maka dari itu kudu pinter jaga badan dalam cuaca yang begini ini ya kan. Pulang sekolah kehujanan, pulang kerja kehujanan. Ya walaupun hujan itu juga harus disyukuri kan, air melimpah untuk kita. Biar hangat dalam cuaca dingin begini, bikin sup ayam yok!

Seumur hidup saya, saya makan sup ayam ya kalo Uti bikin sup ayam di rumah. Uti (ibu saya) mewariskan resep sup ayam dengan hanya 2 macam bumbu: bawang putih dan merica. Simple dan sedap.

Kemudian setelah merit, dan ketemu Yangti, ada seseuatu yang beda dari sup bikinan Yangti. Yangti (mertua saya) bikin sup ayam dengan cara yang berbeda dari yang dibikin Uti. Tetap menggunakan bawang putih dan merica sebagai bumbu dasar, tapi metodenya digongso dulu hingga harum, baru kemudian dimasukkan ke kuah kaldu. Ini membuat cita rasa yang beda lagi dengan sup ayam ala Uti, sedap ala Yangti.

Sampe kemudian booming Sop Ayam ala Pak Min Klaten itu, dan saya bener-bener suka sama rasanya! Gurihnya beda dari sop ala Uti ataupun Yangti. Nah, sejak saat itu kadang saya suka beli sop ayam Pak Min ini untuk sarapan saat weekend, atau kadang dibungkus untuk dimakan rumah.

Cape juga tapi tiap-tiap beli ya kan. Seporsi sop dada atau sop paha Pak Min itu paling gak 15K. Berat diongkos jugak hehehe… Akhirnya mulailah saya sering eksperimen mencoba-coba bikin resep ala Pak Min ini.

Satu yang saya rasakan pasti, ada aroma jahe dari sop ayam ala Pak Min. Jadi mulailah eksperimen saya, masak sop dengan tambahan bumbu jahe. Tapi jadinya, mirip kuah kacang ijo, gak rasa sop. Hehehe… eror. Belom berhasil.

Percobaan berikutnya, saya kurangi penggunaan jahe, dan saya menambah sedikit pala dalam sop. Hasilnya? Lumayan, agak mirip dikiiitt banget 😛

Sampe saya menyadari sesuatu, ya memang saya gak akan bisa plek meniru rasa sop ayam Pak Min, karena penggunaan ayam yang berbeda juga menghasilkan rasa yang berbeda. Sop ala Pak Min itu menggunakan ayam merah sebagai bahan utamanya, sementara ketika saya membuat sup sendiri biasanya pakai ayam negri. Itu satu hal yang sudah beda jauh. Make sense right?! Itulah, saya cukup ber-ooo dan menerima, oh itu sebabnya sup yang saya bikin gak bisa sama rasanya.

Akhirnya, sambil gugling-gugling aneka sup, musim hujan begini bener-bener pengen bikin sesuatu yang hangat dan gak bikin eneg. Masak pake kuah santan itu enak, tapi ya kadang bosen juga, eneg juga. Dari hasil gugling itu ketemu sebuah pencerahan: sereh! Yap, saya pun kepengin nyoba masak sup pake sereh.

Setelah eksekusi, gimana hasilnya? HOHOHO… BERHASIL! Rasanya enak, sesuai dengan rasa gurih yang saya cari selama ini. Dan inilah resep lengkapnya:

Sup Ayam Sereh ala Mamap

Bahan:
½kg ayam negeri (pakai ayam merah atau ayam kampung pasti lebih endeus)
*saya pakai bagian dada, singkirkan kulit  dan lemaknya.
air secukupnya

Bumbu:
3 siung bawang putih
1 ruas jari jahe
1 batang sereh
1 batang daun bawang (bisahkan batang putih dan daunnya)
1 buah tomat, potong-potong
½ sdt merica
½ sdt pala
garam secukupnya

Cara membuat:

  1. Masukkan air dalam panci rebus, kira-kira setengahnya, didihkan.
  2. Cuci bersih ayam (saya menyingkirkan bagian kulit dan lemaknya), sisihkan.
  3. Geprek bawang putih, jahe, dan sereh, kemudian masukkan dalam panci berisi air. Masukkan juga batang daun bawang (batangnya yang putih saja), merica, pala, dan garam.
  4. Masukkan ayam ke dalam kuah yang sudah mendidih, masak hingga matang.
  5. Jika air kuah sudah mendidih kembali dan ayam sudah terlihat matang tambahkan lagi air (kalau mau kuahnya banyak) dan masukkan tomat dan daun bawang, didihkan lagi.
  6. Koreksi rasa, dan sajikan hangat-hangat.
    Dimakan hangat-hangat, rasanya beeeuh, mantap!

    Dimakan hangat-hangat, rasanya beeeuh, mantap! 

    note: untuk membuah kaldu, hanya gunakan batang daun bawang (bagian yang berwarna putih saja). Irisan daun bawang bisa ditambahkan ketika ayam sudah matang.

Oke, selamat mencoba!

Write a Comment

Comment