Sejenak terhenti saat sedang scrolling newsfeed, melihat status salah seorang kawan yang kurang lebih merasa sedih saat ditengah pekerjaannya karena ingat anak dirumah yang paginya drama gak mau ditinggal kerja, kemudian ybs jadi merasa kurang memberi kasih sayang.
Melihat ini saya bersyukur, 24/7 ada sama aila. Setiap waktu.
Kemudian ada pula cerita kawan lain yang juga ibu, yang ingin kembali ke dunia kerja. Sering menulis curahan hatinya di dunia maya, betapa dia bersyukur ada dirumah, tapi hatinya juga rindu berkantor.
Lain lagi kawan yang lain, yang belakangan mungkin kehilangan kontrol, menuliskan bagaimana marahnya beliau terhadap orang lain yang menurutnya mengganggu.
Saya ini hanya pengamat, jarang sekali menuliskan apa yang saya rasakan atau pikirkan di media sosial. Dan menurut saya wajar jika sesekali kita (para perempuan ini) curhat curhat dikit.
Saya rasa setiap manusia, setiap perempuan, setiap ibu punya perjuangannya sendiri. Every mother has her own battle. Saya ingin berhati-hati menilai apa yang dituliskan orang lain mengenai perasaannya saat itu. Saya belajar untuk tidak berprasangka apapun, terhadap apapun yang muncul di kehidupan saya. Karena saya hanya seorang manusia yang sekarang hidup di era internet. Dimana kadang ketikan jarimu lebih cepat daripada nalarmu.
Be wise.