Senin, 3 Agustus 2015 — hari pertama Ai sekolah.
Yay! Sudah 4tahun usianya sekarang, dan hari Senin tanggal 3 agustus 2015 ini adalah hari pertamanya masuk sekolah. Masih ditunggui, tapi alhamdulillah mau aktif ikut kegiatan, mau menjawab waktu ditanya. Cuma masih belum mau salim-salim sama bunda guru, kalo sama temennya sih mau. Temen juga ga masalah, membaur aja bisa dia main bareng. Masih oke lah.
Semoga sih kedepannya sudah mau sekolah sendiri. Ya cuma manja di depan kok sepertinya. Bisa aja mandiri dan eksplorasi sendiri. Alhamdulillah.
Selasa, 4 Agustus 2015 — hari kedua sekolah.
Masih ditemenin maunya. Tapi janjinya boleh ditemenin tapi mamap nunggunya diluar. Itung-itung kegiatan kata papanya. Hohoho, okelah.
Jadwal sekolah mulai jam 8 tapi kelas aktif mulai jam 9. Ai datang jam 8, biar aja pagi. Sepertinya masih perlu pemanasan. Biar akrab dulu sama lingkungannya deh.
Anak-anak itu macam-macam ya. Yang sama dan jelas adalah mereka ga bisa dipaksa. Si A tabiatnya begini, si B tabiatnya begitu. *hasil pengamatan amatir.
Rabu, 5 Agustus 2015 — hari ketiga.
Percobaan ditinggal yg sepertinya gagal ya. Jadi, rencananya saya tidak akan menunggui Ai sekolah, tapi si Ai sukses nangis ketika dipamiti. Jadi dua hari sekolah tanpa gangguan berarti karena Ai merasa ayem ditunggui. Hari ketiga ini dicoba, ditinggal ketika anaknya masuk kelas. Rasanya sih ga fair ya kalo disimpe diem-diem gitu. Jadi kupamiti baik baik, malah jadi menangis deh. Walaupun pada saat jemput anaknya sudah baik baik saja sih.
Kamis, 6 Agustus 2015 — hari keempat.
Kembali menunggui Ai sampai selesai sekolah. Pasalnya, ya kondisinya agak gak sehat sih. Agak batuk. Nah ini yg masih berabe, karena kalo nangis akan memperparah batuk dan kalo batuk terus akan muntah, dan akan sesek. Not good. Jelas ini not good.
Tapi saya sih merasa Ai agak sedikit stres atau terbebani dari semalam sebelum tidur. Memang membangun kepercayaan terhadap lingkungan baru itu tidak mudah, apalagi untuk anak-anak usia dini. Jadi disini sayapun masih clueless menyikapinya. Agak bingung ya. Disatu sisi saya pingin Ai belajar mandiri, tapi di sisi lain sebagai ibu ternyata hati saya belum cukup kuat juga. Hohoho beginilah rasanya.
Jumat, 7 Agustus 2015 — hari kelima
Hari berenang di sekolah jadwalnya. Sebenarnya Ai exited, karena sudah diberi tahu dari beberapa hari sebelumnya. Tapi sekali lagi, karena pengalaman ditinggal yang menurut dia ga enak, jadi ketika pagi sekolah adalah hal yang cukup berat. Bawaannya pengen nangis mulu pokoknya. Walaupun pada saat aktivitas berjalan Ai akan baik aja. Jadi setelah puas menangis dan diyakinkan bahwa mamap akan menunggu, dia memulai berenang dengan bahagia. Fiuh.
Saya tahu, masih panjang perjalanan untuk sampai pada tahap dimana Ai bisa dadah-dadah sambil senyum ketika saya pergi setelah mengantarnya. Tapi usaha kami masih terus berjalan juga. Antara saya, mas suami, ai, dan pihak sekolah. Karena saya dulu juga pernah mengalaminya, semoga saya bisa lebih bijak mengambil sikap. Semoga.
SEMANGAT!!!